

Dari Bintaro di Banten, Indonesia menuju Athens di Ohio, Amerika Serikat
Saat matahari tenggelam, lalu terbit kembali, disusul oleh naiknya sang fajar yang disempurnakan oleh langit biru nan cerah membawa hati dan pikiranku melambung tinggi mengikuti arah bias sinarnya. Momen indah nan singkat ini tak pernah kubiarkan luput dari dzikir dan syukurku ke hadirat Nya. Sekaligus mengabadikannya ke dalam beberapa snap shots dengan menggunakan manual dan digital photo camera yang tak pernah tertinggal dalam tasku.
Pertimbangan lainnya mengapa tema Terbang ke Angkasa Biru ini saya pilih, karena saya selalu merasa terus berada dalam perjalanan panjang yang tak pernah henti. Persis seperti cakrawala tak bertepi di atas kepala saat berada di ketinggian ribuan mil diudara. Kehidupan manusia yang terus berterbangan menuju pusarannya di Atas Sana.
Langkah kehidupanku yang belum selesai, masih terasa panjang untuk disempurnakan. Seiring dengan penerbangan-penerbangan panjang yang kulalui tanpa rasa jemu. Penerbangan-penerbangan yang kuiringi dengan senyum ikhlas serta doa syukur yang tak pernah henti. Sambil menanti penerbangan panjang yang sesungguhnya, menuju muara Sang Kekasih Abadi.

Langkah kehidupanku yang belum selesai, masih terasa panjang untuk disempurnakan. Seiring dengan penerbangan-penerbangan panjang yang kulalui tanpa rasa jemu. Penerbangan-penerbangan yang kuiringi dengan senyum ikhlas serta doa syukur yang tak pernah henti. Sambil menanti penerbangan panjang yang sesungguhnya, menuju muara Sang Kekasih Abadi.
Kontemplasi oleh: Marissa Haque Fawzi
Saat berada di pesawat North West, Detroit, 2003, Menuju Columbus, Ohio, Amerika Serikat.
Sumber: http://marissahaque-lingkungan-hidup-sda.blogspot.com/
dan: http://www.marissahaque-dulu-pdip.com/terbang/
dan: http://marissahaque-ohio-inspirasi.blogspot.com/
“Terbang ke Angkasa Biru”: Bunda Marissa Haque Kontemplasi di Pesawat North West"